twit

12.6.10

Rage Against The Machine


Rage Against the Machine adalah nama grup musik asal Los Angeles (Amerika Serikat) yang mengusung ramuan musik funk, hip-hop dan metal. Group ini terbentuk pada tahun 1990. Rage Against the Machine terdiri dari Zack de la Rocha (vokalis), Tom Morello (gitaris), Brad Wilk (dramer) dan Tim Commerford (basis). Pada tahun 1992 mereka mengeluarkan album perdananya dengan lagu andalan Bullet in the Head, Killing in the Name dan Bombtrack ke penggemar musik dunia.

Setelah mengikuti tur Lollapalooza, Group Band ini kembali merilis album kedua, Evil Empire (1996) dengan lagu Andalan Bulls on Parade. Album berikutnya, Battle of Los Angeles menghasilkan penghargaan dobel platinum dan menempati posisi pertama album terlaris di Amerika. Namun setelah merilis Album Renegades pada tahun 2000, pada Oktober tahun itu juga, Zack De La Rocha mengundurkan diri. Para personel Rage Against the Machine yang tersisa lantas berkolaborasi dengan pentolan grup band Soundgarden dan Chris Cornell dalam formasi Audioslave dan merilis album debut, November 2002.
Kian Getol Kecam Bush, Setelah tujuh tahun hilang,Rage Against the Machine (RATM) resmi bereuni. Lebih dari 50 ribu penonton Coachella Music Festival di Indio, California, Minggu (29/4), menjadi saksi kembalinya vokalis sekaligus lyricist Zack de La Rocha ke dalam grup yang meramu hibrid funk,rap, metal,dan manifesto ideologi sayap kiri itu.

Lagu-lagu seperti Killing in the Name, Bombtrack, Bulls on Parade, hingga Guerilla Radio menegaskan wujud RATM di panggung: gitar yang meraung, spontanitas, lirik pedas, serta mengubah mosh pit sebagai luapan energi yang meledakledak. Kabar terkait reuni grup political rock ini sudah menyebar sejak Audioslave bubar. Keakraban antar personel terjalin setelah Tim Commerford dan Zack sering surfing.

Sementara, Tom Morrelo kembali bertemu Zack saat sama-sama melakukan demo. Meski belum jelas apakah reuni ini bakal berlanjut ke arah rekaman, kembalinya Zack yang diapit ketiga rekannya Tom Morello (gitar), Tim Commerford (bas), dan Brad Wilk (drum) adalah momentum istimewa bagi para die hard fans RATM.

”Saya menunggu bertahun-tahun untuk dapat melihat mereka sepanggung lagi.
Tak percaya apa yang saya impikan bisa menjadi kenyataan,” ungkap Kevin Franks, seorang fans dari Idaho yang datang ke Indio, California, hanya untuk menyaksikan Rage.” Rage telah kembali!” selorohnya. Franks mungkin hanya satu dari sekian banyak fans yang menantikan reuni RATM.

Bagi fans, lagu-lagu RATM yang memberontak terhadap sistem tak hanya didengar musiknya, tapi juga dicerna liriknya. RATM termasuk band yang konsisten dengan lirik yang ditulis. Mereka bersuara lantang menentang hal yang dirasakan tidak benar. Zack dkk tak ragu turun ke jalan dan langsung melakukan demonstrasi dan protes. Ingat saat mereka melakukan konser gratis di Gedung Parlemen Amerika pada 2000? Atau Zack yang nekad membakar bendera Amerika di Woodstock 1999?

Kini setelah bersama lagi, agenda RATM berisi beberapa show, termasuk di Rock The Bells Festival bareng Wu-Tang Clan. Tak sekedar bermain musik, keempatnya sudah memiliki agenda politik. Reuni ini bakal menjadi kendaraan politik mereka untuk melakukan oposisi terhadap rezim sayap kanan Amerika, termasuk menentang kebijakan presiden George W Bush.*** (Dari Koran Sindo)


READ MORE - Rage Against The Machine
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...